Tahun 2023 ini, prodi Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha berhasil memberangkatkan 4 mahasiswa untuk mengikuti program magang internasional di Hotel Nikko Alivila Yomitan Resort Okinawa, Jepang selama 6 bulan. 4 mahasiswa tersebut, yaitu I Gede Rian Krisna Pratama, Ni Luh Yeni Aprilianti, Alit Dian Wagiswari, dan Putu Arya Prananda. Mereka berhasil lolos dalam mengikuti tahapan-tahapan tes yang diadakan oleh pihak Hotel Nikko Alivila Yomitan Resort Okinawa, Jepang.
Putu Arya Prananda yang kerap disapa Arya merupakan salah satu mahasiswa yang berkesempatan untuk mengikuti program magang internasional tersebut. Alasan utama ia tertarik mengikuti program ini adalah ingin belajar berbagai hal sambil menikmati indahnya negeri sakura. Selain itu, ia juga ingin mengetahui langsung bagaimana cara orang jepang berkomunikasi menggunakan tata bahasa yang telah ia pelajari di bangku perkuliahan selama ini. Orang Jepang yang terkenal karena sikap disiplinnya membuat ia penasaran untuk dapat melihat langsung di kehidupan nyata. Fasilitas yang didapatkan dari program magang internasional ini juga sudah dibiayai sehingga memotivasi mahasiswa untuk lebih giat belajar bahasa Jepang.
Selagi berada di Jepang, banyak hal yang ingin ia lakukan seperti mempunyai teman-teman dari Jepang, mencicipi kuliner khas Jepang, dan berwisata ke tempat yang terkenal di Okinawa. Menurut Arya, mempunyai teman-teman dari Jepang bisa menambah relasi dan berlatih bersama agar terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa Jepang. Selain itu, Arya juga tertarik untuk mencicipi makanan khas Jepang, yaitu ramen. “Di toko-toko swalayan yang ada di Indonesia banyak yang menjual ramen instan. Untuk rasa sepertinya berbeda dengan ramen yang di jual di Jepang.” kata Arya.
Baru beberapa hari berada di Jepang, Arya sudah bisa merasakan langsung perbedaan yang ada di Jepang. Mulai dari makanan, keadaan lingkungan, dan cuaca yang terjadi. Menurut Arya, makanan yang ada di Jepang yang sudah pernah ia coba, dominan rasanya asin dan jarang rasa pedasnya. Cuacanya cepat berganti. Keadaan lingkungannya pun jauh berbeda dengan di Indonesia. “Di sekitar lingkungan tempat tinggal sekarang benar-benar bersih, tenang, dan tertib. Kalau membuang sampah sembarangan bisa dikenakan denda. Di sini jarang terlihat orang yang berkendara menggunakan sepeda motor. Jadi lebih banyak yang menggunakan mobil kecil dan sepeda gayung untuk bepergian sebagai alat transportasi. Berbanding terbalik dengan di Indonesia yang banyak menggunakan sepeda motor.” kata Arya.
Arya berpesan kepada adik-adik tingkatnya yang ingin pergi ke Jepang, “Setelah materi dijelaskan oleh sensei sebaiknya, dipelajari kembali dan dipratikkan juga walaupun materinya masih dasar. Belajar boleh serius, tetapi jangan terlalu dipaksa. Cari cara belajar yang nyaman. Bisa menyesuaikan dengan kesukaan masing-masing, seperti menonton anime dan mendengarkan lagu-lagu Jepang. Keduanya benar-benar membantu sekali. Selain terbiasa dengan bahasa Jepang, bisa menambah hafalan kosakata baru dan tata bahasa.”
~ym