Dua mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha, Nabila Yuniar Mashudi dan Kadek Hoshi Perdana Putra dari semester 5 berhasil mengharumkan nama prodi dengan meraih Juara 4 dalam ajang FBS PKM CUP 2024 yang digelar oleh Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Undiksha pada tanggal 19 November 2024 lalu. Dalam ajang ini, tim yang terdiri atas Nabila Yuniar Mashudi (ketua tim) dan Kadek Hoshi Perdana Putra dari program studi Pendidikan Bahasa Jepang, Ana Safitri dari program studi Pendidikan Sosiologi, Jessica Nazua dari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, serta dosen pembimbing Ibu Yeni, S.Pd., M.Pd. menyusun PKM-PM berjudul “Satu Koper, Seribu Ilmu: Kolaborasi Koper Cerdas dan Wordwall Guna Meningkatkan Kualitas Media Pembelajaran Berdiferensiasi Guru SD Alam Nusantara.” Pada kesempatan ini, penulis diberi kehormatan untuk mewawancarai Nabila dan Hoshi selaku anggota tim yang terlibat untuk meliput berita ini.
Menurut Nabila, ide proyek ini lahir dari hasil observasi tim di SD Alam Nusantara, sebuah sekolah inklusi berlokasi di Karangasem, Bali yang menghadapi tantangan dalam menyediakan media pembelajaran berdiferensiasi. “Untuk solusi permasalahan, saya dan tim mengambil solusi dari pengalaman yang didapat selama perkuliahan seperti penggunaan atau penerapan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran yang dikhususkan pada ABK slow learner,” ujar Nabila.
Dalam pengembangannya, tim menghadapi tantangan dalam menentukan metode yang efektif untuk mendukung siswa slow learner agar tetap tertarik dalam pembelajaran. “Kami menggabungkan media fisik berupa koper cerdas dan media digital Wordwall. Koper ini berisi alat bantu belajar yang sesuai materi, sedangkan Wordwall menampilkan soal interaktif yang memacu minat belajar siswa,” tambah Nabila. Hoshi, anggota tim lain, menjelaskan bahwa proses pengerjaan proyek ini dilakukan dengan pembagian tugas yang terstruktur. “Kami melakukan observasi bersama, untuk pengerjaan PKM membagi tugas dengan memberikan bagian pada masing-masing anggota untuk dikerjakan, bila ada yang tidak dimengerti, dapat langsung didiskusikan. Kemudian kontribusi dari dosen pembimbing juga sama besarnya, dosen pembimbing membantu kami dalam menyusun proposal, memberikan masukan dan saran, serta menunjukkan kesalahan yang kami tidak sadari,” ujarnya. Dalam perlombaan ini, peserta melalui tahap seleksi yang melibatkan presentasi proposal dalam bentuk PowerPoint dan sesi tanya jawab dengan juri.
Tim ini berencana mengembangkan proposal mereka lebih matang dan mengajukannya untuk pendanaan di tingkat nasional. “Kami berharap proposal ini dapat lolos pendanaan agar program yang telah dirancang dengan matang bisa benar-benar dilaksanakan. Program ini tidak hanya membawa manfaat bagi siswa berkebutuhan khusus di SD Alam Nusantara, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mendukung pendidikan inklusi di Indonesia. Dukungan dan kerja sama tim menjadi prioritas kami untuk memastikan keberhasilan proposal ini,” tutup Nabila. Prestasi yang diraih oleh Nabila dan Hoshi menjadi bukti bahwa mahasiswa PBJ Undiksha mampu berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan pendidikan dengan ide-ide inovatif. Semoga pencapaian ini dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya melalui program PKM.
~rwa