Minggu, 13 Oktober 2024, HMJ BA (Himpunan Jurusan Bahasa Asing) menyelenggarakan lomba Roudoku Kontesuto (lomba membaca cerita) yang bertema “Kodomo no Monogatari”. Lomba ini diselenggarakan dalam acara Inspiration 2024 untuk memperingati ulang tahun HMJ BA yang ke-5. Kegiatan dilaksanakan di ruang kelas Fakultas Bahasa dan Seni, Undiksha dengan 16 peserta dari berbagai sekolah SMA dan SMK tingkat se-Bali.
Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC (Master of Ceremony), doa, dan pembacaan profil juri. Roudoku kontesuto tahun ini dinilai oleh tiga orang juri, Ni Nengah Suartini, S.S., M.A., Ph.D., Irvina Restu Handayani, S.Pd., M.Pd., dan Yeni, S.Pd., M.Pd.. Beliau merupakan dosen-dosen prodi Pendidikan Bahasa Jepang, Undiksha yang memiliki berbagai prestasi dibidang bahasa Jepang.
Lomba dimulai dengan pengambilan undian cerita yang akan dibacakan oleh peserta. Terdapat tiga undian cerita anak yang telah disediakan oleh panitia, yaitu: Urashima Tarou, Juunishi no Hajimari, dan Kame to Usagi. Peserta lomba secara bergantian membacakan cerita sesuai dengan nomor urut yang telah dibagikan sebelumnya. Waktu yang diberikan kepada peserta untuk membaca cerita yaitu selama 5 menit.
Setelah semua peserta membacakan cerita, peserta diberikan waktu istirahat selama 60 menit, sebelum dilanjutkan dengan pengumuman juara. Juara 1 diraih oleh Yunifa Cristiona, peserta dengan nomor urut 5, juara 2 diraih oleh Ni Putu Lady Diah Anggreni, peserta dengan nomor urut 9, juara 3 diraih oleh Ketut Sinta Pratiwi, peserta dengan nomor urut 1, Juara harapan 1 diraih oleh Ni Luh Putu Mulyadi, peserta dengan nomor urut 8, juara harapan 2 diraih oleh Komang Hendra Swantara, peserta dengan nomor urut 12, juara harapan 3 diraih oleh Kadek Vinandhytia Saraswati, peserta dengan nomor urut 13.
“Roudoku kontesuto bukan hanya membaca sebuah teks, tetapi diperlukan ekspresi yang sesuai dengan teks. Oleh karena itu, peserta perlu memahami wacana terlebih dahulu, kemudian diekspresikan dengan baik. Sehingga dapat cerita dapat dikomunikasikan dengan baik. Penyelenggaraan roudoku kontesuto dengan menggunakan cerita anak akan mempermudah pemahaman para peserta dalam mengomunikasikan cerita, karena memuat bahasa Jepang yang paling sederhana dan mudah dipelajari.” terang Suartini sensei.
“Meskipun terlihat gugup, tetapi para peserta telah mampu menampilkan diri mereka dengan baik. Dengan adanya lomba ini, para peserta dapat merefleksikan diri bahwa peserta telah melakukannya dengan baik” harap Suartini sensei.
Adanya kegiatan ini dapat memotivasi siswa SMA dan SMK untuk lebih semangat dalam belajar bahasa Jepang. Selain itu, kegiatan ini juga dapat meningkatkan jiwa kompetitif siswa dalam mengikuti lomba. Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama juri dan peserta lomba.
~RAP