Kementerian Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia kali ini mencanangkan sebuah kurikulum baru untuk seluruh tingkat pendidikan, tidak terkecuali tingkat pendidikan tinggi di universitas melalui kurikulum yang dikenal sebagai Merdeka Belajar Kampus Merdeka (selanjutnya disebut sebagai MBKM). Dalam pelaksanaannya, seluruh universitas diwajibkan untuk mengimplementasikan kebijakan MBKM tersebut ke dalam program studi yang ada pada universitas tersebut. Implementasi kebijakan MBKM merupakan salah satu upaya kementerian dalam mengupayakan suatu kemerdekaan bagi mahasiswa untuk bisa belajar di luar kampus dan di luar program studi. Disinilah peran program studi menjadi sangat penting untuk bisa mewujudkan implementasi kebijakan MBKM yang baik bagi mahasiswanya nanti.
Program studi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Ganesha (selanjutnya disebut sebagai PBJ Undiksha) merupakan salah satu program studi sasaran universitas dalam melaksanakan program MBKM. Melalui wawancara (8/12/2022) yang telah dilaksanakan dengan koorprodi PBJ Undiksha, yaitu I Wayan Sadnyana, S.S., M.Si. banyak menemui keunikan dalam mengimplementasikan kebijakan MBKM ini. Program studi yang sudah tidak lama berdiri ini memiliki kisah menarik dalam mengimplementasikan kebijakan MBKM yang memberikan kesempatan bagi mahasiswanya bisa belajar di luar kampus. “Mereka sangat bisa mengambil kesempatan belajar di luar kelas di Undiksha tanpa harus pusing dalam urusan konversi”, ucap beliau dengan tegas meyakinkan mahasiswa-mahasiswanya yang ingin mengikuti program MBKM.
Beberapa program MBKM yang telah dilakukan oleh pusat sudah diberikan keleluasaan oleh program studi, seperti halnya program Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, FBS Mengajar, dan beberapa program yang memang khusus dilaksanakan secara internal dengan mendatangkan beberapa dosen luar dalam program joint teaching yang telah dilaksanakan dengan pihak UNESA. Selain itu, program studi PBJ Undiksha ini juga memiliki rencana dalam memperluas jaringan kepada perusahaan-perusahaan dalam menyelenggarakan program internship kepada mahasiswanya. Beliau juga mengatakan bahwa, “Program internship diharapkan dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam berbahasa Jepang yang sulit didapatkan dalam perkuliahan, sebut saja misalnya mereka akan tidak tahu perbedaan budaya antara Jepang dan Bali apabila tidak langsung terjun ke lapangan”. Hal itu tentu menjadi salah satu keuntungan yang bisa diperoleh mahasiswa dalam mengikuti program internship yang ditawarkan oleh PBJ Undiksha. Beliau juga menambahkan bahwa, “PBJ Undiksha juga memiliki program kuliah di Ohkagakuen University dengan melibatkan mahasiswi untuk bisa belajar budaya dan bahasa di Jepang selama 1 semester”.
Sebenarnya program MBKM ini tidak hanya dilaksanakan baru-baru ini, sehingga tidaklah asing bagi PBJ Undiksha dalam mengimplementasikannya ke dalam kurikulum dengan mengadopsi MBKM. Beberapa program internship sudah dilaksanakan secara rutin sejak tahun 2017 dengan memberikan berbagai kebijakan internal yang hanya didapatkan oleh mahasiswa yang berhasil lulus dalam seleksi program tersebut. Selain itu, diharapkan dengan adanya program internship ini, mahasiswa juga bisa bekerja di luar bidang nonkependidikan, seperti halnya sasarannya saat ini adalah dalam bidang pariwisata.
Maka dari itu, alangkah kiranya apabila PBJ Undiksha dapat dikenal dengan luas oleh masyarakat. Masyarakat yang sudah percaya dengan PBJ Undiksha akan tetap membuat eksistensinya masih tetap terjaga kualitasnya. Dengan di ajukannya prodi ini kedalam akreditasi internasional prodi juga memiliki tanggung jawab yang lebih besar. Diharapkan kedepannya prodi dapat lebih maju. Dengan memperluas kembali cakupan dalam meningkatkan kemampuan mahasiswanya.
ADP.