Singaraja – Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), melaksanakan asesmen lapangan sebagai bagian dari proses akreditasi oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) pada 26–27 Mei 2025. Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam akselerasi pencapaian standar mutu nasional dan internasional, sejalan dengan komitmen Undiksha terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-4: Pendidikan Berkualitas (Quality Education).
Dua asesor dari LAMDIK, Prof. Dr. Djodjok Soepardjo, M.Litt., dan Dr. Haryono, M.Pd., hadir langsung untuk melakukan penilaian menyeluruh terhadap berbagai aspek penyelenggaraan program studi, meliputi kurikulum, tata kelola, sumber daya, serta pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penilaian ini menjadi momentum reflektif sekaligus strategis dalam menegaskan komitmen Prodi Pendidikan Bahasa Jepang terhadap tata kelola pendidikan yang inklusif, adil, dan berkualitas.
Dalam sambutan pembukaan, Dekan FBS, Drs. I Gede Nurjaya, M.Pd., menyampaikan apresiasi kepada para asesor dan seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam proses asesmen. Ia menekankan bahwa akreditasi bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan perwujudan dari budaya mutu dan tanggung jawab institusional dalam menciptakan pendidikan yang berkelanjutan. “Akreditasi ini adalah momen sakral. Setiap program studi kami dampingi langsung oleh pimpinan sebagai bentuk komitmen terhadap mutu, kebersamaan, dan semangat gotong royong yang menjadi ruh Undiksha,” ujarnya.
Lebih jauh, beliau mengajak seluruh civitas akademika untuk memaknai asesmen ini sebagai bagian dari kontribusi nyata Undiksha terhadap pencapaian SDGs, terutama dalam menciptakan lulusan yang kompeten, berkarakter, dan siap bersaing secara global. Visi Undiksha sebagai universitas unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana juga ditegaskan sebagai fondasi filosofis yang harmonis dengan semangat pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan asesmen turut dihadiri oleh jajaran pimpinan Undiksha, menandakan dukungan penuh terhadap penguatan sistem penjaminan mutu internal. Kehadiran pimpinan dalam kegiatan ini menjadi simbol sinergi kelembagaan untuk menjadikan mutu akademik sebagai prioritas utama dalam semua lini kebijakan dan implementasi pendidikan.
Proses asesmen lapangan ini menjadi bagian penting dalam upaya Prodi Pendidikan Bahasa Jepang untuk menempatkan akreditasi sebagai stepping stone menuju rekognisi internasional, serta memperkuat kontribusi Undiksha dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi yang berdaya saing dan inklusif. Dengan demikian, asesmen ini bukan hanya tentang penilaian, melainkan juga langkah konkret dalam memperkuat fondasi institusi dalam mendukung terwujudnya agenda pendidikan global yang transformasional dan berkeadilan.