Guna mendukung kerja sama luar negeri, Undiksha menerima kedatangan perwakilan dari Iwate University. Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang (PBJ) Undiksha mendapat kesempatan untuk mendampingi mahasiswa Iwate University untuk berkegiatan di Singaraja. Meskipun bukan pertama kali, mahasiswa PBJ Undiksha tetap terlihat antusias dalam memperkenalkan budaya Bali dan membentuk relasi dengan mahasiswa dari Jepang.
Pada hari Senin, tanggal 25 Maret 2024, dilaksanakan kegiatan presentasi budaya dari tiga kelompok mahasiswa PBJ semester 2 dan 4 serta 3 mahasiswa Iwate University di Ruangan Nitisastra. Acara diawali dengan sambutan dari Ketua Jurusan Bahasa Asing, Dr. Ni Putu Era Marsakawati, S.Pd., M.Pd., beliau menyatakan bahwasanya ini adalah program yang bagus atas kolaborasi yang ada di mana mahasiswa dapat berpartisipasi pada kolaborasi yang ada. Setelah itu, dilanjutkan dengan sambutan dari Mr. Nobutoshi Suga selaku perwakilan dari Iwate University. Beliau mengatakan bahwa kali ini ada 3 mahasiswa Jepang datang ke Undiksha, dua dari mereka perwakilan Iwate University dan 1 dari mereka perwakilan Tokyo City University.
Presentasi pertama dibawakan oleh mahasiswa jurusan Hukum dari Iwate University bernama Sagara Taito. Taito menyampaikan tentang salah satu puisi dari seorang penyair terkenal asal Iwate yaitu Miyagawa Kenji. Puisi dengan bernama “Ame ni mo Makezu” ini menggambarkan manusia dalam bentuk cuaca atau iklim. Presentasi kedua dibawakan oleh kelompok 1 dari mahasiswa PBJ Undiksha yang terdiri dari Jun (semester 4), Jo (semester 4), Hoshi (semester 4), Mei (semester 4), Ayu (semester 2), Rima (semester 2). Mereka memaparkan budaya penggunaan air di desa Pedawa, Buleleng, Bali. Desa Pedawa memiliki beberapa program untuk memajukan desanya, salah satunya adalah program untuk melindungi air.
Presentasi ketiga dibawakan oleh mahasiswa Iwate University bernama Yuki Goto. Yuki menjelaskan tentang festival Nebuta di Marioka. Festival Nebuta ikonik dengan adanya tarian massal bernama Sansa Odori yang diikuti oleh sejumlah mahasiswa Iwate University. Kemudian ada Chagu-chagu Umakko yang dilakukan sekitar 103 ekor kuda dan berjalan sepanjang 13km. Materi keempat dibawakan oleh kelompok 2 mahasiswa PBJ Undiksha bernama Rendi (semester 4), Nabila (semester 4), Hera (semester 4), Adinda (semester 2), Mae (semester 2), dan Lastri (semester 2). Mereka memaparkan tempat-tempat terkenal yang ada di kota Singaraja seperti desa Pancasari yang terkenal bisa memetik buah stroberi, danau Buyan yang ketika musim panas kadang airnya berwarna hijau dan terdapat banyak spot foto yang terkenal dengan bentuk sarang burung dan ayunan, ada juga danau Tamblingan yang terkenal dengan spot memancing ikan dan pemandangan yang cantik.
Presentasi selanjutnya dibawakan oleh Leo Yamashita, mahasiswa Ilmu Pengetahuan Alam dari Tokyo City University tentang rasi bintang yang dapat dilihat dari langit Bali. Leo menjelaskan rasi bintang yang ada di langit Bali dan menghubungkannya dengan bintang-bintang yang menggunakan nama dewa, hewan dan lain-lain. Presentasi terakhir kegiatan kali ini dibawakan oleh kelompok 3 mahasiswa PBJ Undiksha yang terdiri dari Ratih (semester 4), Danu (semester 4), Ranma (semester 4), Arya (semester 6), Mira (semester 2), Intan (semester 4). Mereka memberikan rekomendasi makanan khas Indonesia yang masih sedikit orang asing tahu antara lain rujak, dodol, blayag, dan jus Nakama. Di akhir presentasi, mereka juga membawa camilan dodol dan menurut mahasiswa dari Jepang rasa dari dodol tersebut enak dan manis.
~rwa