Prodi Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam lomba Kanji Cup ke-22 tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya yang bekerjasama dengan The Japan Foundation Jakarta dan IM’c Center pada hari Sabtu 4 Oktober 2025. Tahun ini lomba Kanji Cup dilaksanakan di Audiotorium LPSP Lt. 9, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Kampus Lidah Wetan. Ada dua level yang diperlombakan dalam ajang ini, yaitu level dasar (shokyu) dan level menengah (chukyu). Level dasar diikuti oleh 200 peserta dan level menengah diikuti oleh 15 tim (30 orang) dari berbagai institusi baik tingkat SMA, Perguruan Tinggi, dan institusi yang bergerak dalam bidang pendidikan dan pengajaran bahasa Jepang.
Universitas besar di Pulau Jawa seperti UNESA, UNAIR, UNITOMO, UNTAG, UB, UNDIP, UNSOED, UGM dan UI turut berpartisipasi dalam lomba ini. Dari Pulau Bali ada tiga universitas yang berpartisipasi, yaitu UNDIKSHA, UDAYANA, dan UNMAS. Selain itu, siswa pembelajar bahasa Jepang di SMA dan siswa di lembaga kursus seperti JASMIN, NEXS, dan lain-lain juga turut serta dalam ajang ini. Lomba Kanji Cup memperebutkan piala bergilir di level shokyu dan chukyu setiap tahun.
Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha mengirimkan tiga orang perwakilan mahasiswa ninensei di level shokyu, yaitu I Gusti Ngurah Satria Nugraha Biomantara, Juan Theok Marpaung, dan Putu Nadine Novita Cahyani. Perlombaan diawali dari babak penyisihan level shokyu dengan jenis soal maru batsu dan soal pilihan 4 jawaban. Pada soal maru batsu ke-7 langkah Juan dan Nadine harus terhenti karena salah menjawab soal cara baca kanji, tersisa Satria perwakilan tim shokyu PBJ Undiksha. Soal maru batsu ke-7 tersebut sudah menggugurkan banyak peserta sekitar 50% dari 200 peserta.
Perlombaan kanji dilanjutkan dengan soal 4 pilihan jawaban karena peserta sudah berkurang banyak di soal maru batsu ke-7 tersebut. Satria satu-satunya tim shokyu PBJ Undiksha yang bertahan, pada awalnya lancar menjawab soal tipe tersebut sampai pada akhirnya langkahnya harus terhenti di soal ke-17 ketika dia tidak yakin dengan pilihan jawabannya dan sempat mengubah jawaban. Satria terhenti di posisi sekitar 30 besar dari 200 peserta. Persaingan antar peserta sangat sengit dan pressure yang cukup tinggi antar tim shokyu dari insitusi lain. Meskipun langkahnya terhenti di babak penyisihan ini, Satria tetap tegar walaupun sedikit kecewa dengan kemampuan sendiri. Namun, hal ini juga menjadi pemicu baginya untuk dapat berusaha lebih giat lagi dalam berlatih sehingga dapat berkompetisi lagi di ajang yang sama pada tahun berikutnya.
Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha sudah menampilkan yang terbaik dalam lomba Kanji Cup dan harus berbesar hati finish di posisi 30 besar. Yeni, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing tetap memberikan apresiasi dan support kepada mahasiswa meski belum bisa mencapai babak final. Menurutnya, mahasiswa PBJ Undiksha perdana berpartisipasi dalam lomba Kanji Cup ini sudah berada di posisi sekitar 30 besar merupakan awal yang bagus. Tahun depan diperlukan persiapan yang lebih matang untuk mengikuti lomba Kanji Cup.