Denpasar, 25 April 2025 — Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Dr. Kadek Eva Krishna Adnyani, S.S., M.Si., menghadiri pertemuan resmi dengan Konsul Jenderal Jepang di Denpasar, Bapak Miyakawa Katsutoshi. Pertemuan yang berlangsung pada pukul 15.00 WITA di kantor Konsulat Jenderal Jepang di Renon ini menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan antara institusi pendidikan tinggi Indonesia dan perwakilan pemerintah Jepang di Bali, khususnya dalam pengembangan pendidikan Bahasa Jepang serta kerja sama di bidang ketenagakerjaan dan pelatihan keahlian.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh tokoh-tokoh strategis dari berbagai institusi, yaitu Prof. Dr. Gede Rasben Dantes selaku Wakil Rektor I Undiksha, Satoshi Miyajima yang merupakan mantan President Director PT OS Selnajaya dan kini menjadi konsultan kerja sama Indonesia–Jepang, Dr. Catrini Pratihari Kubontubuh selaku Ketua Indonesian Heritage Trust sekaligus Direktur LPK Zenith – Bali Training Center Jasri, Cokorda Surya Putra Adnyana sebagai President Director PT Titis Sampurna, dan Ngurah Indra Pradhana selaku Ketua Asosiasi Studi Pendidikan Bahasa Jepang Indonesia (ASPBJI) wilayah Bali-Nusa Tenggara.
Dalam diskusi yang berlangsung hangat dan konstruktif, para peserta membahas sejumlah topik penting seperti upaya peningkatan jumlah dan kompetensi pengajar Bahasa Jepang di Bali, penguatan prospek kerja lulusan Program Studi Bahasa Jepang melalui kemitraan dengan dunia industri, serta pembahasan standar kompetensi lulusan yang diukur melalui pencapaian level Japanese-Language Proficiency Test (JLPT) tertentu. Salah satu hal penting yang disampaikan dalam pertemuan ini adalah akan dilaksanakannya penyelenggaraan JLPT dua kali dalam setahun di Bali mulai tahun ini, setelah sebelumnya hanya diselenggarakan satu kali per tahun. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas serta mendukung pencapaian kemampuan Bahasa Jepang yang lebih optimal bagi para peserta ujian, khususnya mahasiswa dan lulusan program studi terkait.
Selain itu, juga dibahas rencana pengiriman junior expert dari Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk mendukung penguatan kapasitas sumber daya manusia lokal, baik di bidang pendidikan maupun pelatihan keahlian yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja global.
Setelah pertemuan resmi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi ramah tamah dan diskusi informal yang diikuti oleh seluruh undangan. Pertemuan ini menjadi langkah awal yang positif dalam memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan untuk mendukung kemajuan pendidikan Bahasa Jepang di Bali.


alu