Dr. Kadek Eva Krishna Adnyani, S.S., M.Si., dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha, berkesempatan menjadi penguji eksternal pada ujian terbuka promosi doktor Ni Luh Putu Ari Sulatri, dosen Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana. Ujian berlangsung pada Selasa (26/8/2025) di Ruang Dr. Ir. Soekarno, Kampus Universitas Udayana.
Disertasi Ari Sulatri yang berjudul “Pergulatan Ideologi dalam Praktik Migrasi Pekerja Perempuan Bali ke Jepang” menawarkan perspektif baru yang relevan dengan dinamika sosial budaya Bali kontemporer. Eva sensei menilai, penelitian ini tidak hanya membahas aspek ekonomi migrasi, tetapi juga menyingkap persoalan identitas, ideologi, dan posisi perempuan dalam struktur sosial budaya.
Dalam kesempatan ujian tersebut, Eva sensei memberikan masukan mendalam terhadap temuan penelitian. Ia menyoroti bagaimana lima bentuk pergulatan ideologi yang ditemukan saling beririsan dan sulit dipisahkan secara hierarkis, serta bagaimana dinamika pergulatan tersebut dapat berubah seiring waktu, misalnya ketika migran kembali ke Bali atau setelah tidak lagi bekerja di Jepang. Ari Sulatri mampu menjawab dengan sangat baik dan komprehensif, menunjukkan kedalaman pemahaman sekaligus refleksi kritis atas disertasinya.
Ujian terbuka yang berlangsung hampir tiga jam ini menetapkan Ari Sulatri lulus dengan predikat Sangat Memuaskan. Ia tercatat sebagai doktor ke-299 pada Program Doktor Kajian Budaya, sekaligus doktor ke-270 di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana.
Dewan penguji terdiri dari Prof. Dr. I Nyoman Suarka, M.Hum. (Ketua Sidang), Prof. Dr. A.A. Ngurah Anom Kumbara, M.A. (Promotor), Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt. (Ko-Promotor 1), Dr. Ida Ayu Laksmita Sari, S.Hum. (Ko-Promotor 2), Dr. Ni Ketut Puji Astiti Laksmi, S.S., M.Si., Dr. Ni Luh Ramaswati Purnawan, S.S., M.Com., Dr. Nanang Sutrisno, S.Ag, M.Si., serta Dr. Kadek Eva Krishna Adnyani, S.S., M.Si. selaku penguji eksternal dari Undiksha Singaraja.
Eva sensei menyampaikan rasa bangga dapat berkontribusi sebagai penguji eksternal. “Bagi saya pribadi, ini bukan hanya kehormatan, tetapi juga kesempatan untuk membangun jejaring akademik yang lebih kuat antara Undiksha dan Universitas Udayana, khususnya dalam bidang kajian budaya dan studi Jepang,” ujarnya.
