Denpasar, 4 Juni 2025 — Dr. Kadek Eva Krishna Adnyani, S.S., M.Si., selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Ganesha, menghadiri acara jamuan makan malam istimewa yang diselenggarakan oleh Yayasan Persahabatan Jepang Bali. Acara ini bertempat di Intercontinental Bali Resort, Jimbaran Convention Center, dan berlangsung mulai pukul 18.30 WITA hingga selesai.
Turut hadir Bapak Riki Ponga, selaku Sekretaris Unit Kerja Sama Undiksha, sebagai bagian dari delegasi Undiksha yang mewakili institusi dalam kegiatan tersebut. Kehadiran keduanya menjadi bentuk nyata komitmen Undiksha dalam memperkuat hubungan kerja sama dan pertukaran budaya dengan mitra internasional, khususnya Jepang.
Jamuan makan malam ini menjadi momen bersejarah karena turut dihadiri oleh Yokozuna Hoshoryu, pesumo profesional asal Jepang yang berhasil meraih gelar Yokozuna ke-74, gelar tertinggi dalam dunia sumo, pada tahun 2024. Hoshoryu merupakan anggota dari tim pelatihan sumo Tatsunami Beya, salah satu tim sumo paling bergengsi di Jepang yang memiliki hubungan erat dengan Pulau Bali.
Kehadiran Yokozuna Hoshoryu di Bali menjadi simbol persahabatan yang erat antara Jepang dan Indonesia, khususnya dengan masyarakat Bali. Sebelumnya, pada tahun 2018, tim Tatsunami Beya pernah melakukan kunjungan ke Bali dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Jepang–Indonesia. Saat itu, mereka mengadakan demonstrasi sumo yang melibatkan anak-anak di Bali sebagai bagian dari pertukaran budaya dan pendidikan.
Dalam sambutannya, Konsul Jenderal Jepang di Denpasar, Bapak Miyakawa Katsutoshi, menyampaikan bahwa jamuan ini bukan hanya bentuk perayaan atas pencapaian luar biasa Hoshoryu, tetapi juga sebagai ajang mempererat hubungan antarmasyarakat kedua negara. Ia juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran para tokoh pendidikan dan budaya, termasuk perwakilan dari perguruan tinggi di Bali, di antaranya Undiksha, Universitas Udayana, dan Universitas Mahasaraswati.
Acara berlangsung hangat dan penuh kekaguman atas semangat disiplin dan dedikasi para pesumo Jepang. Pertemuan ini menjadi pengingat akan pentingnya pertukaran budaya dalam membangun jembatan pemahaman antarkebudayaan yang lebih kuat, khususnya antara Jepang dan Indonesia.