Jumat 14 Maret 2025, Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang (PBJ) Undiksha kembali mengadakan kuliah tamu kuliah tamu dengan tema Nihon no Daigaku to Gakusei Seikatsu (Universitas di Jepang dan Kehidupan Sehari-hari Mahasiswa). Kegiatan ini menghadirkan Kako Shintani, mahasiswa magang dari Ohkagakuen University, Jepang, sebagai pembicara. Acara berlangsung di ruang kelas Prodi PBJ dan diikuti oleh mahasiswa ichinensei (tingkat satu), ninensei (tingkat dua), sannensei (tingkat tiga), bersama dengan Koordinator Prodi PBJ, Dr. Kadek Eva Krishna Adnyani, S.S., M.Si.
Di dalam presentasinya, Kako san memperkenalkan kampus dan tempat tinggalnya, serta menjelaskan perjalanan sehari-harinya menuju universitas menggunakan transportasi umum. Dengan bantuan Google Maps, ia menunjukkan rute dari rumahnya ke stasiun kereta terdekat, lalu ke stasiun dekat kampusnya. Kereta yang sering ia gunakan bernama Meitetsu, salah satu jalur kereta utama di wilayahnya. Ia juga memperlihatkan foto-foto dalam stasiun, termasuk mesin pembelian tiket dan sistem pembayarannya.
Kako san menjelaskan bahwa orang Jepang menggunakan IC Card, sebuah kartu yang bisa digunakan untuk membayar transportasi umum seperti kereta dan bus. Sehingga kartu ini sangatlah praktis. Ia menjelaskan cara penggunaan kartu ini, mulai dari cara membeli, mengisi saldo, hingga cara menggunakannya di gerbang stasiun. Selain itu, ia juga menunjukkan sebuah video yang menunjukkan perjalanan dari depan stasiun, bagaimana kereta tiba, serta suasana di dalam kereta.
Kako san juga memperlihatkan foto kafetaria di kampusnya dan merekomendasikan makanan favoritnya, yaitu omurice, yang dijual dengan harga 480 yen atau sekitar 48.000 rupiah. Jika tidak ingin makan di kafetaria kampus, mahasiswa juga bisa menikmati makanan di sekitar universitas. Salah satu yang diperlihatkan adalah tempat makan bernama Gasuto, yang menawarkan berbagai pilihan makanan dengan harga yang lebih mahal dibanding kantin kampus tetapi tetap terjangkau bagi mahasiswa.
Selain kantin, Kako san menjelaskan bahwa kampusnya memiliki berbagai fasilitas yang dapat digunakan mahasiswa untuk bersantai dan belajar. Ada ruang khusus yang bisa digunakan untuk bermain gim, berdiskusi, belajar, menonton, atau sekadar beristirahat. Terdapat juga sebuah ruangan khusus bernama ESC (English Study Class), di mana saat berada di sana, mahasiswa harus berbicara dalam bahasa Inggris dan dilarang menggunakan bahasa Jepang agar dapat meningkatkan keterampilan berbahasa asing mereka. Ia juga memperlihatkan foto ruang komputer di kampusnya yang digunakan untuk keperluan akademik. Selain itu, ia menampilkan foto kelasnya, dosennya, serta gedung kampus Ohkagakuen University.
Di luar kegiatan akademik, mahasiswa di Jepang juga aktif dalam berbagai klub dan ekstrakurikuler. Kako san adalah anggota klub cheerleader dan memperlihatkan video penampilan timnya saat berkompetisi di National Championships. Ia juga menampilkan video saat Meohsai, festival sekolah yang diadakan di kampusnya, serta penampilan timnya dalam acara tersebut. Selain cheerleader, kampusnya juga memiliki berbagai klub seperti basket, bola tangan, tenis, voli, badminton, hingga drumben . Ia menekankan bahwa kegiatan klub sangat penting dalam kehidupan mahasiswa Jepang, karena menjadi tempat untuk mengembangkan keterampilan, memperluas pergaulan, dan menciptakan kenangan selama masa kuliah.
Selain berkuliah dan mengikuti klub, banyak mahasiswa di Jepang bekerja paruh waktu untuk menambah uang saku dan pengalaman kerja. Kako memperkenalkan pekerjaan paruh waktu yang ia jalani di sebuah restoran bernama Nikotokome. Ia memperlihatkan video tempat kerjanya, serta langkah-langkah cara memesan makanan dan menjelaskan sistem pemesanan yang digunakan di sana.
Setelah presentasi diadakan sesi tanya jawab dan dilanjutkan dengan permainan dimana mahasiswa yang menang gunting batu kertas satu sama lain akan mendapatkan kesempatan untuk memilih jajanan Jepang sebagai hadiah dari kako san. Suasana menjadi semakin seru dan menyenangkan dengan adanya kegiatan ini. Setelah itu, Dr. Kadek Eva Krishna Adnyani, S.S., M.Si. memberikan hadiah perpisahan untuk Kako san, yaitu kebaya Bali sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi Kako san dalam berbagai kegiatan di PBJ Undiksha.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama, yang mana Kako san mengenakan kebaya Bali yang dihadiahkan kepadanya. Kuliah tamu ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi mahasiswa mengenai Universitas dan kehidupan mahasiswa di Jepang, serta memperkaya pemahaman mahasiswa tentang budaya akademik di negeri tersebut.