Ibu Putu Cicilia Septipani S.Pd., M.Pd., merupakan salah satu dosen di prodi Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha yang saat ini mengampu mata kuliah kependidikan khususnya pada mahasiswa semester 1 dan semester 2. Cicilia sensei merupakan salah satu alumni mahasiswa angkatan terakhir D3 pada tahun 2013 dan angkatan pertama dari alih kredit ke S1 di Undiksha pada tahun 2014. Beliau melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 di Universitas Negeri Surabaya dengan memilih prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jepang.
Beliau memilih profesi sebagai seorang dosen atas minat dan hobi yang sudah muncul sedari kecil. “Mengajar adalah sebuah hobi bagi saya”, ujar beliau. Selain itu, beliau juga terinspirasi oleh beberapa dosennya seperti Ibu Padma dan Eva sensei, saat Ia masih berada dibangku perkuliahan.
Sebagai seorang dosen, Cicilia sensei tentu memiliki kesulitan yang dialami oleh beliau. Salah satu kesulitan tersebut adalah mengatur waktu dalam menjalani kewajiban sebagai dosen. Guru dan Dosen memiliki kewajiban yang utama yaitu mengajar, tetapi ada sedikit perbedaan jika dilihat dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu wajib melakukan suatu penelitian berdasarkan bidang yang didalami.
Dengan adanya Tri Dharma Perguruan Tinggi, dimana selain sebagai insan pendidikan dan pengajaran, disebutkan bahwa dalam setiap semester beban dosen tidak hanya sebagai pengajar yang berkaitan dengan mata kuliah, kurikulum dan media pembelajaran saja. Namun pada setiap semester tersebut, setiap dosen diwajibkan untuk membuat satu penelitian dan pengembangan yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan topik lainnya. Salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan tinggi, yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat, misalnya dengan melakukan sosialisasi terhadap guru-guru dan kegiatan apapun yang berkaitan dengan pengabdian kepada masyarakat.
Selain kewajiban sebagai dosen yang terdapat di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut, beliau juga memiliki beberapa kesibukan dan hambatan lainnya. Maka dari itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut. Cicilia sensei memanfaatkan pembelajaran hybrid untuk mengadakan perkuliahan pada mata kuliah yang beliau ampu. Mungkin ini merupakan hal yang kontroversial dan sering dipertanyakan oleh mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Jepang, khususnya yang mengambil mata kuliah yang diampu beliau. “Sesungguhnya, saya juga sangat ingin melakukan perkuliahan secara tatap muka. Semoga nanti disemester depan, saya bisa mengajar secara offline. Saya sangat ingin bisa bertemu dengan adik-adik mahasiswa secara tatap muka di kampus”, ujar beliau.
Kepada mahasiswa khususnya yang kedepan berminat menjadi dosen, Cicilia sensei mengucapkan beberapa utas kata “Semua profesi memiliki resiko dan bebannya masing- masing, ada baik dan buruknya juga. Untuk menjadi seorang dosen, kita harus siap mengemban kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tidak boleh ada kata malas akan hal itu. Pada akhirnya, semua profesi harus dijalani dengan baik”, kata beliau.