“Jika kamu tidak mengejar apa yang kamu inginkan, maka kamu tidak akan mendapatkannya. Jika kamu tidak bertanya maka jawabannya adalah tidak. Jika kamu tidak melangkah maju, kamu akan tetap berada di tempat yang sama.”
Nora Robert
Kalimat tersebutlah yang sesuai dengan sosok dosen di Prodi Pendidikan Bahasa Jepang, Universitas Pendidikan Ganesha yaitu Desak Made Sri Mardani, S.S., M.Pd. Beliau kerap dipanggil sebagai Desak sensei di lingkungan Undiksha. Sebuah mimpi yang tidak didapat begitu saja. Mimpi sebagai seorang guru dimotivasi oleh sang ayah sendiri. Berminat dalam Bahasa Jepang nyatanya telah dimulai semenjak berada di bangku sekolah menengah atas. Beliau menyatakan bahwasanya Bahasa Jepang kala itu adalah mata pelajaran wajib yang didapatkannya di SMA kelas 3. Bahasa Jepang memiliki daya tarik tersendiri yang berbeda dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Daya tarik tersebut dapat dilihat dari pola kalimat dan tulisan nya.
Adanya rasa tertantang tersebut yang membuat beliau melanjutkan studinya di bidang Bahasa Jepang di salah satu universitas ternama di Indonesia. Selain adanya rasa tertantang dalam mempelajari Bahasa Jepang, mewujudkan mimpi untuk menjadi seorang pendidik menjadi salah satu motivasi yang besar bagi beliau. Sosok seorang kakak tidak luput dari perjalanan beliau dalam menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi. Hal tersebut, menimbulkan keinginan yang kuat untuk belajar dan mencapai cita-cita. Beliau menyampaikan bahwasanya menjadi pendidik bisa menjadi bagian dari hidup anak muda dalam meraih cita-citanya. Yang dimana makna seorang pendidik sangat penting karena bukan hanya mengajar, tetapi bagaimana memberikan bekal-bekal yang penting bagi anak muda.
“Jangan pantang menyerah karena hasil tidak pernah menghianati usaha kita. Lengkapi diri atau persenjatai diri dengan banyak keterampilan sehingga membuka peluang lebih banyak dalam menemukan karier yang terbaik. Rajin merupakan kunci utama.” Ujar beliau.
Dita C.